Caraku Mendapatkan Mama Bagian 3 : Menjadi Rutinitas

x
0

Beberapa saat kemudian aku dan mama telah kembali berpakaian. Mama memegang tanganku sambil bertanya apa aku baik-baik saja. Kujawab iya. Mama mengumpulkan pakaiannya yang berserakan di ruang tamu. Saat mama mengambil cdnya, mama langsung menjatuhkannya.

Sialan, dia masturbasi sambil liat kita. Dasar penjahat kelamin.”

“Bener mah, banyak tuh penjahat kelamin. Masih mending kagak komen, cuma liat doang. Eh ini mah malah laporin ke orangnya lagi.

Mama mengangat cdnya dengan ujung jari lantas membuang ke tempat sampah. Mama kemudian masak dan kami pun makan dalam diam. Selama beberapa hari kami hampir tak saling bicara. Hingga suatu hari kudengar ketukan di pintu.

Iya, kataku ragu.

Mama boleh masuk?

Iya mah, kataku tak tahu apa yang diinginkannya.

Mama datang dan duduk di kasur tempatku berbaring. Sayang, katanya, kita mesti bicarakan apa yang telah terjadi, terjadilah. Yang mama tahu itu memang sulit.

Mah, Ayman gak bermaksud melakukan hal-hal itu pada mama, aku mulai menangis merasa bersalah.

Mama tahu, mama tahu sayang, kata mama lantas mememukku. Aku pun memeluk mama erat. Kontolku langsung bangun.

Sayang, kamu sama sekali gak salah. Kita dipaksa untuk, uh… ngelakuin hal itu. Kalau bukan karena penjaha kelamin itu, kita… mama menghentikan kalimatnya begitu menyadari kerasnya kontolku.

Mama melepas pelukan dan melihat selangkanganku, sayang, apa itu? Maksud mama, kenapa jadi begitu?

Kupegang tangan mama dan berkata, karena mama. Setiap kali Ayman melihat atau memikirkan mama, apalagi saat hari itu. Mama begitu seksi membuat Ayman gak bisa menahannya.

Tapi, sayang, ini mamamu nak. Kamu gak boleh merasa begitu sama mama.

Ayman lihat mama telanjang. Mama isep kontol Ayman. Ayman jilan …

Cukup, kata mama. Jangan bicara seperti itu.

Tapi mah, mama bilang kita harus membicarakannya. Kita melakukannya. Mama isep kontol Ayman. Ayman jilat memek mama. Kita ngentot. Ayman menyukainya dan Ayman rasa mama juga menyukainya.

Mama mulai bergerak menggeliat, mungkin kata-kataku mempengaruhinya.

Ayman benar kan? tantangku, mama menikmatinya kan?

Lantas kutarik tangan mama hingga menyentuh selangkanganku. Mama tak menggerakan atau bahkan menarik tangannya.

Kudekati mama dan kucium pipinya. Tangan mama tetep belum pindah dari selangkanganku. Kugerakan dagu mama hingga menatapku. Kutatap mama lantas kudekatkan bibirku hingga menempel ke bibir mama. Begitu bibirku menekan bibir mama, lidah mama serasa mencari jalan menuju mulutku. Saat lidahku menyambut lidah mama, kurasakan tangan mama meremas kontolku.

Kuraih bahawan piyama mama dan kuangkat agar lepas. Tentu saja mama melepas ciuman dan tangannya saat baju mama lepas olehku. Kini mama duduk hanya dengan memakai celana pendeknya. Saat mama menyadari aku melihat susunya, mama tersentak dan langsung menututi dada dengan tangannya. Rasanya lucu melihat tangannya menutupi susunya.

Sayang, apa yang kita lakukan? mama terdengar bingung. Aku mamamu, kita gak boleh melakukan ini. Dosa nak.

Saat mama masih kebingungan, langsung kulepas celana pendekku hingga kontolku muncul dan tentu saja ngaceng. Mamaku yang masih kebingungan menatapnya. Aku mulai ngocok kontol sementara mama masih menatapnya. Tangannya mulai lepas dari susu dan mulai menyingkirkan tanganku mengocok kontolku.

Kuulurkan tangan dan mencoba menarik celana pendek mama. Mama bahkan mengangkat pinggul mencoba membantuku. Kutarik lutut mama hingga mendekati susunya agar mudah melepas cdnya. Setelah itu kuseret kaki mama hingga memeknya berada di atas wajahku. Kucium lantas kujilati memek mama.

Oh, sayang. Mama menikmatinya. Mama tau itu dosa, tapi oh… enak nak.

Berikutnya kurasakan kontolku mulai dijilati mama. Tadinya kupikir mama ahli isep kontol saat pertama kali meraskannya. Tapi dibanding yang sekarang, isepan kemarin gak ada apa-apanya. Isepan mama dorong mulutnya hingga kontolku mentok. Lantas mama bersuara membuat tenggorokannya seperti bergetar mengenai kontolku.

Aku terus menjilati memek mama. Aku tahu sebentar lagi aku bakal keluar.

Mah, Ayman mau keluar mah.

Mama mencabut kontol dari mulutku. Kini mama ngocok kontolku dengan tangannya. Mama kembali menghisap kontolku. Nak.. kata mama disela isepannya, keluarin biar mama telen pejumu.

Mama melahap dan memasukan kontol ke mulutnya. Kepalaku jatuh ke bantal, menatap memek di atas wajahku, menikmati mulut mama di kontolku. ahhh…

Semburan pertamaku sepertinya langsung ke tenggorokannya. Mulut mama menjepit kontolku. Kontolku menyentak ke atas seiring semburan pejuku. Mulut mama terus kuisi peju hingga habis. Setelah selesai, hanya tinggal helm kontolku yang ada di mulut mama. Batangnya mama kocok. Mama menelan pejuku, meremas kontol memastikan tak ada peju yang tertinggal.

Saat kubuka mata, mama sedang berlutut di atasku. Kulihat dari celah di kakinya, mama tersenyum padaku. Mama goyangkan pantat dan menurunkannya membuaku menjilti memeknya lagi.

Tanpa peringatan, mama bangkit lantas berputar. Lidahku yang sedang menjulur tentu langsung tak menjilat apa-apa. Mama lantas berlutut diantara kepalaku, susunya kini di atas kepalaku dan mama menatap ke bawah, mama ingin liat anak mama jilati memek mama, katanya lantas menurunkan pinggul hingga memeknya kembali ke mulutku.

Kutusukan lidahku sedalamnya. Kugosok itilnya dengan hidungku. Mama mulai menggerakan pinggul di wajahku. Aku terus nyodok memek mama dengan lidahku. Akhirnya mama menekan memeknya ke wajahku dan mengejang. Mama keluar di wajahku, lagi.

Kusentakan kepalaku mencoba bernafas karena saat mama menekan memeknya, aku tak bisa bernafas. Setelah mama selesai mengejang, mama kini menduduki dadaku.

Oh sayang. Kamu gak bisa nafas ya. Abisnya jilatanmu enak sih. Kamu suka memek mama? Kamu suka rasanya? Sekarang mama entot kamu!

Mama menurunkan tubuh dan memasukan kontol ke memeknya. Mama menurunkan pinggul dengan lambat, seolah menggodaku. Hingga mama duduk dengan kontolku sepenuhnya di memek mama.

Liat apa yang mama liat, goda mama, apa itu kontol anak mama di memek mama? Kita cari tahu yuk.

Mama mengangkat pinggulnya, kemudian menurunkannya lagi. Aku mendengus.

Cup… cup… kamu bilang apa? Itu pasti kontolmu di memek mama. Tapi kok bisa sampai gitu sih? Masukin kontol ke memek mama sendiri kan dosa. Gak boleh itu.

Mama mencoba merangsangku dengan kata-katanya. Tapi malah kata-kata mama yang merangsang dirinya sendiri. Mama mulai menggerakan pinggulnya naik turun. Mama berubah jadi liar, mengerang tak jelas sambil meremas susunya, menarik pentilnya dan bahkan mengelus itilnya sendiri. Kami ngentot hingga akhirnya keluar bersama.

***

Esok paginya kukira akan terjadi pengulangan seperti yang kemarin. Aku sudah siap kembali saling diam dan saling menghindari. Saat aku turun, mama sedang masak di dapur. Mama tersenyum lantas bertanya padaku mau sarapan apa.

Emang masak apa mah? kataku berusaha terdengar sebiasa mungkin.

Cuma ini, kata mama sambil melepas dasternya dan melebarkan memeknya. Melihatku terkejut mama lantas memasukan jari ke memeknya, mencabut dan menghisapnya. Ayo sayang, dijamin enak lho.

Sejak itu, tiap hari kita ngentot.

Sekian

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)